Wednesday, 17 April 2013

Senkom Bontang Pantau BBM Langka Waspadai Penadah

Senkom Bontang Pantau BBM Langka Waspadai Penadah

INDEPENDEN,KALTIM – Antrian kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kota Bontang, Kalimantan Timur, makin terlihat memanjang, menyusul kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah tersebut.

Informasi yang berhasil dihimpun Independen.co menyebutkan, BBM  (Bahan Bakar Minyak) di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) mulai langka sejak setahun yang lalu ditandai dengan antrian panjang kendaraan yang terjadi hampir tiap hari di semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

“Kelangkaan BBM di Bontang ini sudah berlangsung sejak setahun terakhir ini, dan saat ini makin parah, bukan hanya bensin yang langka, namun juga diikuti dengan kelangkaan solar," kata M.Yunus, anggota Senkom Mitra Polri lokal kota Bontang.

Akibat kelangkaan BBM tersebut mengakibatkan pemilik dan pengelola angkutan di kota Bontang, ikut menaikkan tariff  dengan alasan mereka harus beli BBM pada penjual eceran yang harganya naik sampai 30 persen.

“Iya, umumnya sopir angkot terpaksa menaikkan tariff untuk menyesuaikan harga beli bensin,“ kata M.Yunus 

Antrian kendaraan terlihat di sejumlah SPBU di kota Bontang, di antaranya SPBU Kopkar PKT, Agen BBM Koperasi Boi Bulen. Bahkan deretan mobil tetap rela mengantri meskipun SPBU tutup, seperti yang terjadi di SPBU Tanjung Laut.

Satu hal yang patut diwaspadai dalam setiap kelangkaan BBM yang terjadi, menurut Kaltim 7B, demikian call sign dari M.Yunus, adalah makin maraknya penadah BBM yang memanfaatkan kelangkaan, menjual BBM dengan harga tinggi.

“Ini yang sangat ironis, ketika BBM di SPBU mulai langka, maka bermunculan penadah premium, mereka memindahkan premium dari tangki ke jeriken untuk kemudian dijual kembali ke pedagang eceran dengan harga yang tinggi. Namun kami akan terus memantau hal itu, bekerjasama dengan jajaran kepolisian, berupaya meminimalisir terjadinya hal-hal yang merugikan konsumen,” kunci M.Yunus.(rill)

Penulis: Khairil Anas 

SUMBER 

No comments:

Post a Comment